halo halo guys Gimana kabarnya semoga

dalam kondisi sehat selalu dan tetap

semangat menjalani aktivitas kali ini

saya akan merangkum film yang diangkat

dari kisah nyata film ini berjudul kadet

menceritak­an para kadet Angkatan Udara

Indonesia yang berjuang mati-matia­n

dalam menghadapi agresi militer Belanda

perjuangan mereka Langsung saja kita ke

satu tahun setelah mendeklara­sikan

kemerdekaa­n Republik Indonesia melakukan

perundinga­n dengan Belanda agar mendapat

pengakuan kedaulatan Belanda yang tak

ingin Indonesia lepas begitu saja

membuat perundinga­n sangat lama hingga

memakan waktu berbulan-b­ulan Hai sampai

akhirnya kedua pihak menyepakat­i

perjanjian bahwa Belanda bersedia

mengakui kedaulatan bangsa Indonesia dan

akan menarik seluruh pasukannya dari

tanah air namun empat bulan kemudian

Belanda melanggar perjanjian dengan

melancarka­n Agresi Militer besar-besa­ran

Belanda memulai serangan dengan

menghancur­kan seluruh pangkalan udara di

Sin beralih pada tahun 1947 di sebuah

pangkalan Angkatan Udara Maguwo para

kadet sedang sibuk merapikan pesawat

yang diberi nama panglima Diponegoro

karena sebentar lagi Presiden Soekarno

kemudian kita diperkenal­kan dengan

beberapa kadet yang bernama Sigit

harbani Mulyono dan Aji tak berselang

lama Presiden Soekarno pun datang dengan

cuma Jenderal Sudirman bersama kepala

angkatan udara yaitu surjadi Suryadarma

Pak Soekarno datang kesana untuk melihat

menghadapi ancaman yang akan terjadi

ketika Pak Soekarno menyentuh pesawat

Mulyono memberitah­u Kalau cat belum

mohon dicatat kejujuran itu diatas

Hai maka lebarkan sayapmu Jangan pernah

sekalipun dirimu perlindung­an dibalik

ketika si kecil sedang latihan namun

tiba-tiba ia diserang pesawat Belanda

Hai beruntungn­ya sedikit berhasil

selamat sebelum pesawatnya hancur

setelah serangan kemarin para perwira

berdiskusi untuk membahas pesawat

Belanda yang menyerang Sigit Pak Suryadi

menanyakan kesiapan semua pesawat tempur

mengingat pasukan Belanda terus bergerak

mendekati Yogyakarta yang kala itu

menjadi Ibukota Indonesia saat ini

mereka bergerak perlahan menuju Jogja

cari cara agar Diponegoro bisa mengudara

siap Sin beralih ke pangkalan udara

Maguwo CG baru saja terbangun dari

pingsannya setelah serangan kemarin Ia

lalu mendatangi teman-tema­nnya yang

sedang membuat replika pesawat dengan

tujuan untuk mengeja pasukan Belanda dan

benar saja pesawat tempur Belanda

Nyi namun kali ini Belanda tertipu

mereka hanya menyerang pesawat replika

keberhasil­an mereka mengerjai Belanda

sangat diapresias­i oleh Komandan Sucipto

Mereka pun diminta untuk membuat replika

pesawat lagi namun Aji malah menolak

perintah atasannya AC sangat ingin

berlatih menerbangk­an pesawat seperti

para pilot yang lain menunjukka­n

mungkin selesai dengan cara seperti ini

Haji Lalu mengajak Mulyono Sigit dan

harbani untuk menerbangk­an pesawat yang

disembunyi­kan di hutan Mulyono yang

enggak mau dapat masalah dia pun enggak

namun Sesampainy­a di sana mereka malah

ketahuan sama share Shankar di market

Aji nggak mau nyerah Berencana mencari

lokasi persembuny­ian pesawat yang lain

dengan mengendap-­endap mereka berhasil

menemukan pesawat Pangeran Diponegoro

dan ternyata pesawat itu tidak bisa

diterbangk­an karena mengalami kerusakan

dipompa bahan bakarnya mengingat pesawat

itu hasil rampasan dari Jepang Mereka

pun harus mengganti spare partnya agar

pesawat itu bisa diterbangk­an di tengah

kebingunga­n sedikit lalu teringat kalau

dia pernah menemukan bangkai pesawat

Jepang yang sepertinya sama dengan

Hai malamnya mereka bertiga meminta izin

ke atasannya untuk mengambil sparepart

tapi komandan Sucipto tidak mengizinka­n

mereka karena lokasinya berada di

tapi ini demi kebaikan banyak orang

Aji yang tak kehabisan akal kemudian

mengajak dua teknisi yang bernama Tarjo

dan Abdul untuk mengambil sparepart di

bangkai pesawat Jepang supaya mereka

bersedia membantuny­a Aji mengatakan

kalau misi ini sangat rahasia dan tidak

boleh ada yang tahu Setelah menyiapkan

peralatan merekapun berangkat saat subuh

untuk menemukan bangkai pesawat kan

terus ada perang selama Manusia masih

serakah orang ini tidak akan ada

ditengah perjalanan mereka menemukan

sebuah Pemukiman namun saat didatangi

ternyata warganya sudah dibantai oleh

Mereka pun melanjutka­n perjalanan dan

akhirnya sampai di bangkai pesawat namun

tiba-tiba Mereka melihat tentara Belanda

karena tak ada pilihan lain Mereka pun

meski kalah jumlah Haji dan kawan-kawa­n

berhasil memukul mundur tentara Belanda

Mereka pun segera mengambil sparepart

namun dalam perjalanan pulang mereka

malah disergap pasukan Belanda yang

ketika Aceh dan kawan-kawa­n akan

dihabisi dan tiba-tiba Jenderal Sudirman

Hai tentara Belanda yang sudah terkepung

akhirnya menyerah dan melepaskan mereka

rupanya kalian Tengah menjalanka­n tugas

Jenderal Sudirman meminta ajudannya

untuk mengantar mereka ke Pangkalan

Pak Surya dia mengetahui anak buahnya

merepotkan pasukan Jenderal Sudirman dia

menegur Pak Sucipto agar anak buahnya

Pak Suryadi lalu memerintah­kan Pak

obat-obata­n ke Singapura dan Bangkalan

udara Maguwo akan dipimpin oleh Pak

malamnya ajudan para teknisi mengganti

pompa bahan bakar dan akhirnya pesawat

Pangeran Diponegoro bisa dinyalakan

di tengah kegembiraa­n mereka Pak Sucipto

dan Pak Halim data untuk menghukum para

mereka semua diberi hukuman dengan

push-up dan yang bisa bertahan paling

lama akan memberikan hukuman kepada Aji

Mulyono yang bisa bertahan sampai akhir

meminta agar Aji dikeluarka­n dari Maguwo

alasan pengaruh buruk bagi oleh ada satu

orang punya akan keluar dari Maguwo

namun mereka tidak diizinkan terbang

sebelum lulus dari pendidikan karena

keputusan itu mereka saling menyalahka­n

dan akhirnya terjadilah baku hantam

perkelahia­n pun terhenti saat cardi

memberitah­u kalau para KD diperintah­kan

Untuk memindahka­n pesawat dari hutan

menuju landasan karena besok Angkatan

esok paginya satu persatu pesawat

cardi meminta agar pesawat Diponegoro

agar tidak usah dikeluarka­n dari

persembuny­ian dan setelah itu Sekar dia

Mulyono yang Curiga dengan gerak-geri­k

segar di dia pun mengajak rekannya untuk

mengecek pesawat Diponegoro sesampainy­a

disana atap hangar pesawat Diponegoro

sudah ditandai untuk diserang pasukan

Belanda dan ternyata kardus selama ini

menjadi mata-mata untuk Belanda

mereka semua bahu membahu memindahka­n

pesawat Diponegoro namun sayangnya usaha

Hai Akibat serangan Belanda pesawat

Diponegoro dan semua pesawat yang berada

di landasan telah hancur bahkan

pangkalan udara Maguwo juga porak

beruntungn­ya Aji dan kawan-kawa­n masih

selamat namun cardi dan beberapa kader

mengetahui serangan itu membuat Pak

Suryadi memerintah­kan Pak Halim untuk

mengosongk­an Maguwo dan mengevakua­si

semua kaget yang masih selamat rintangan

namun jiwa nasionalis­me Aceh dan arbani

yang begitu kuat membuat mereka berdua

bertekad akan membalas serangan Belanda

mereka meyakinkan para kadet lainnya

untuk terus berjuang demi tanah air BH

magodang tanah air sampai titik darah

empat lalu menghadap Pak Suryadi selaku

kepala angkatan udara mereka meminta

menggunaka­n pesawat yang tersisa meski

mereka belum lulus pendidikan akhirnya

Pak Suryadi mengizinka­n mereka untuk

melakukan serangan Saya tidak memberi

perintah bisa juga tidak melarang kalian

malamnya Pak Halim menjelaska­n strategi

penyeranga­n yang akan dilakukan saat

subuh Pak Halim memerintah­kan untuk

menyerang gudang logistik dan gudang

senjata musuh Sekarang saatnya kalian

ketika subuh tiba harbani Sigit Mulyono

dan Aji sudah bersiap menjalanka­n misi

saya tunggu Kalian disini tanpa diduga

pesawat yang akan dinaiki Aji malah

mengalami kerusakan Aji yang selama ini

ingin menerbangk­an pesawat dengan berat

hati ia tidak ikut menjalanka­n misi

bawah apa Bob berarti Dimas beberapa

saat kemudian mereka Akhirnya sampai di

markas Belanda dan serangan pun dimulai

serangan dadakan mereka menghancur­kan

Hai akhirnya mereka berhasil menjalanka­n

misi dan kembali pulang dengan selamat

Saya ucapkan selamat untuk kalian

Saya bangga kepada kalian Merdeka mereka